Berita  

Pemprov Sultra Bakal Bangun Jembatan Bailey di Jalan Trans Sulawesi

Sekda Sultra, Asrun Lio didampingi Kepala BPBD Sultra, Muhammad Yusup dan Wakil Bupati Konut, Abuhaera saat meninjau lokasi banjir di Jalan Trans Sulawesi (AntaraNews)

KATASULTRA.COM Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal membangun Jembatan Bailey di jalan penghubung Sulawesi Tenggara-Sulawesi Tengah di Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Usulan pembangunan Jembatan Bailey tersebut diungkapkan Sekda Sultra Asrun Lio saat meninjau lokasi banjir di jalan penghubung tersebut beberapa waktu lalu.

Dikatakan Asrun, hal itu juga merupakan bagian dari arahan langsung Gubernur Sultra Andi Sumangerukka terkait penanganan banjir di wilayah itu.

Karena akibat banjir yang melanda wilayah tersebut mengakibatkan kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas harus menyewa alat penyeberangan pincara agar bisa melalui jalan yang tergenang banjir.

Rencana tindak lanjut tersebut diharapkan dapat mengatasi dampak banjir di ruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Sambandete Kecamatan Oheo, dan Jalan Trans Sulawesi, Desa Padalere, Kecamatan Wiwirano.

Baca juga:  Kepala Daerah Terpilih Dimungkinkan Bisa Langsung Mengganti Pejabat

“Kondisinya sangat membutuhkan perhatian segera. Untuk itu dari hasil peninjauan ini, akan dilakukan sejumlah langkah tindak lanjut. Selain desakan untuk pembangunan fisik kembali, juga penanganan psikis dan sosial bagi masyarakat yang terdampak banjir,” kata Asrun Lio seperti dikutip AntaraNews.

Pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan menghadirkan Balai Jalan Nasional (BJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS).

Sebagai solusi awal mengatasi kemacetan sementara di jalur jalan terendam banjir, pemerintah mengusulkan pembangunan jembatan bailey agar akses lalu lintas di jalur jalan padat kendaraan itu bisa segera teratasi.

Baca juga:  Sejumlah Wilayah di Kendari Dilanda Banjir, Tanah Longsor, hingga Angin Kencang

Sementara untuk jangka panjang infrastruktur jembatan layang menjadi opsi pemerintah selanjutnya.

“Kami sudah melihat secara langsung kondisi lapangan. Untuk itu, atas nama Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sultra, saya selaku Sekda Sultra menyampaikan keprihatinan dan rasa empati mendalam atas bencana ini,” jelasnya.

“Semoga persoalan ini segera teratasi, baik yang bersifat jangka panjang maupun kebutuhan mendesak saat ini. Pemprov Sultra juga akan memberikan bantuan dengan harapan dapat meringankan dampak banjir bagi masyarakat kita yang terdampak,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pihak yang hingga saat ini terus memberikan perhatian serta bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.

Baca juga:  MK Tak Terima Gugatan PHPU Pilkada Konawe Utara, Buton, Kendari, dan Buton Selatan

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Muhammad Yusup menerangkan secara teknis penanganan psikis dan sosial bagi masyarakat yang terdampak banjir.

“Pemprov Sultra melalui Dinsos Sultra mengucurkan bantuan satu ton beras, termasuk kasur lipat, terpal, makanan siap saji, selimut, dan family kit bagi warga yang terdampak banjir,” ucap Muhammad Yusup.

Berdasarkan laporan Wakil Bupati Konawe Utara, jumlah masyarakat yang terdampak banjir di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, mencapai 110 KK atau 457 jiwa.

Terkait keluhan biaya sewa penyeberangan kendaraan yang mahal, Pemkab Konawe Utara menyebut telah memberi bantuan pincara gratis bagi pengendara serta menetapkan batas tarif penyeberangan.